Menurut sejarahnya, pohon kelapa ini ditanam pada 1972 dan tumbuh di halaman belakang sebuah hotel hotel Patrajasa Tuban, Bali. pohon kelapa ini memiliki tinggi sekitar 18 meter. menurut cerita masyarakat sekitar sejak awal penanaman pada tahun 1976, pohon tersebut mulai tumbuh dan bercabang.
Berdasarkan penelitian secara organolebtik atau pengamatan yang dilakukan MURI akhirnya diperoleh hasil jumlah keseluruhan ada 41 cabang, terdiri dari 28 cabang hidup dan 13 cabang mati.
Anehnya, setiap orang yang mencoba menghitung cabang pohon pasti berbeda jumlahnya. Bahkan saat penjurian, hasil yang dihitung MURI bersama juru mangku atau pendeta Hindu pun hasilnya berbeda. Mitos yang beredar dkalangan masyarakat jika mampu menghitung sampai tiga kali dan jumlahnya selalu sama maka doanya dan permintaan akan dikabul.

Bukan hanya itu saja yang membuat pohon kelapa ini menjadi angker, keberadaan pohon kelapa ini juga membuat seorang bule yang kesurupan. Dulu ada tamu hotel turis asing kesurupan dan menggunakan bahasa Bali.
Selain angker, kendala yang dihadapi dalam pelestarian pohon kelapa ini adalah banyaknya cabang sehingga membuat pohon tak mampu menahan beban, sehingga ruas batangnya terlihat retak-retak. Untuk menjaga kelestarian pohon, pihak pemilik memasang klem penjepit dan tiang penyangga agar tidak tumbang.
Penasaran bukan? Seperti apa keadaan pohon tersebut mari simak vidio berikut.
sekian posting kali ini semoga bermanfaat, salam cinta dari ujung sawah, hidup pertanian indonesia.
Post a comment
Post a comment
komentar yang baik baik yah